Berbeda dengan Nini Thowong lama yang begitu naratif–pertunjukan boneka untuk anak-anak perempuan adalah narasi laki-perempuan–Nini Thowong kreasi Candran murni seutuhnya menjadi kesenian untuk seni pertunjukan. Jika Nini Thowong lama menjaga sungguh-sungguh bahwa media adalah media untuk komunikasi, maka Nini Thowong Candran utuh sebagai komunikasi seni untuk kebutuhan situasi kiwari. Bahwa agar katharsis penonton teraih, maka penari laki-lakilah yang mendapatkan casting kesurupan.. Macam yang dialami Sumaji, pengusaha konstruki yang mendapati Nini Thowong sebagai bagian tenpentiong lembaga kehidupan adalah lembaga tanpa tedengaling-aling…(muslikh)